MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN PERBEDAAN ANTARA DESA DAN KOTA
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk;
2) lingkungan hidup;
3) mata pencaharian;
4) corak kehidupan sosial;
5) stratifikasi sosial;
6) mobilitas .sosial;
7) pola interaksi sosial;
8) solidaritas sosial; dan
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan
oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan
pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara
kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga
yang melayani bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi
tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang
medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi
serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan
hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud
karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat,
tidak terkecuali di pedesaan. Padahal, luas lahan pertanian sulit
bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang seperti pulau
Jawa. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui
intensifikasi budi daya di bidang ini. Akan tetapi, pertambahan hasil
pangan yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, tidak sebanding
dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga pada suatu saat hasil
pertanian suatu daerah pedesaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
penduduknya saja, tidak kelebihan yang dapat dijual lagi. Dalam keadaan
semacam ini, kotaterpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain,
bahkan kadang-kadang terpaksa mengimpor dari luar negeri. Peningkatan
jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini
pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang
tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka ini merupakan kelompok
pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah
pengangguran.
A. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
- Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
- Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
- Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
- Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.
0 comments:
Post a Comment